Menurut dr
Boy Abidin, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RS Mitra Keluarga
Kelapa Gading, “Vagina mempunyai rongga ke dalam yang rentan terjadinya
kelembaban. Kelembaban yang tinggi atau berubah pada vagina akan menyebabkan
kuman, jamur, dan bakteri. Salah satu upayanya adalah menggunakan celana dalam
yang tidak mengganggu kelembaban vagina.”
Menjaga
kesehatan vagina dimulai dari memilih celana dalam yang tepat. Celana dalam
yang tak memiliki cukup pori-pori dan tak terlalu ketat, semisal celana dalam
katun.
Selain itu,
pemilihan pakaian luar alias celana juga harus diperhatikan. Jika Anda suka
memakai celana ketat atau celana berbahan kulit, maka hal itu dapat berpengaruh
pada perubahan kelembaban vagina dan memicu keputihan. Saran Boy, jangan
terlalu sering atau lama memakainya.
Bagaimana
penggunaan pakaian dalam berbahan satin? Menurut Boy, celana dalam berbahan
satin sebaiknya tidak dipakai berhari-hari, cukup beberapa jam saja. Demikian
juga dengan celana dalam g-string atau thong yang tak menutup seluruh permukaan
vagina. Sehabis berolahraga atau dirasa lembab, segera ganti celana baru.
“Ganti celana dalam 2 kali sehari atau, kalau sudah dirasa tak nyaman, langsung
ganti,” Boy mengingatkan.
Lantas,
bagaimana dengan korset? Meskipun menutupi seluruh area vagina, korset
sebaiknya tak dipakai sehari-hari. Jika memang terpaksa, maka sebaiknya pilih
korset berbahan katun atau yang terbuka di bagian vagina (hanya menutupi paha
dan perut).
Tips nyaman
memakai celana dalam:
- Sesuaikan model dengan bentuk tubuh. Jika bokong lebar dan turun, maka celana dalam model g-string jelas tidak cocok. Kulit yang tidak tertutupi celana dalam akan mengalami pergesekan. Lalu, jika perut Anda buncit dan berpinggul lebar, maka gunakan celana dalam model full figure atau maxi.
- Perhatikan campuran bahan. Selain bahan katun, saat ini ada inovasi terbaru dengan menggunakan beech selulosa yang memiliki daya serap 50 persen lebih tinggi dari katun walaupun dilakukan pencucian berkali-kali.
- Sesuaikan warna celana dalam dengan pakaian luar yang dikenakan. Misalnya, Anda mengenakan celana putih, hindari memakai celana dalam warna-warna mencolok sehingga tidak tembus pandang dari luar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar