aduhhhhh.... mumettttttt!!!! |
Sakit kepala
biasanya tidak mengancam jiwa. Namun sakit kepala yang amat parah bisa jadi
pertanda sesuatu hal yang jauh lebih serius dan membutuhkan penanganan darurat.
Setidaknya ada 3 jenis sakit kepala yang membutuhkan penanganan darurat.
Gejala
penyakit seperti stroke, aneurisma (perdarahan dari pembuluh darah) dan
meningitis biasanya berupa sakit kepala. Maka itu ada baiknya mengawasi sakit
kepala yang terasa sangat berbeda dari sakit kepala biasa.
“Pusing yang
tidak biasa berarti gejala kelainan pembuluh darah di otak yang sudah mulai
sedikit bocor. Kondisi ini bisa berubah gawat sehingga menyebabkan pendarahan
dan dapat mengancam kehidupan,” kata Adam Wilkes, MD, spesialis Unit Gawat
Darurat di Lankenau Hospital di Wynnewood, Pennsylvania seperti dilansir
Health.com.
Berikut
adalah tiga tanda-tanda sakit kepala yang membutuhkan penanganan dokter dengan
segera.
1. Sakit
kepala disertai nyeri leher dan demam. Sakit kepala yang disertai nyeri atau kaku pada leher
dan demam bisa jadi pertanda meningitis. Meningitis atau radang selaput sistem
saraf pusat dapat dengan cepat berubah menjadi kritis.
Gejala
khasnya adalah demam, sakit kepala dan kekakuan pada otot leher yang
berlangsung selama berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari.
2. Sakit
kepala disertai mual. Mual parah
atau muntah disertai gangguan syaraf seperti kesulitan berbicara atau berjalan
dapat menjadi tanda-tanda stroke hemorrhagic, yaitu stroke yang disertai
pendarahan pada otak.
Kerusakan
akibat strok ini dapat terjadi dengan sangat cepat, baik karena pendarahan atau
karena meningkatnya tekanan cairan pada otak. Pendarahan pada jaringan otak
dapat menyebabkan kematian.
3. Sakit
kepala paling parah yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Sakit kepala biasa sudah cukup
menyakitkan. Tapi jika mengalami sakit kepala yang dirasa paling buruk dari
yang sudah pernah dialami sebelumnya, itu bisa jadi pertanda aneurisma.
Aneurisma
adalah bocor atau pecahnya pembuluh darah pada otak. Rembesan darah yang
membasahi otak menyebabkan pasien hanya mengeluh pusing. Namun lama-kelamaan,
rembesan darah dapat menjadi banjir darah di otak. Inilah yang menyebabkan
penderitanya meninggal mendadak.
sumber:
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar